Pages

Rabu, 30 Oktober 2013

Reparasi Rem Tromol

Bagaimana cara reparasi atau mengganti rem tromol sepeda onthel yang sudah aus atau habis masanya? berikut cara dan langkah-langkahnya:
1. Langkah pertama:
Lepaskan paku keling pada kanvas dengan menggunakan mata bor yang sedikit lebih kecil dari paku tromol, dengan cara mengebor paku keling tersebut
2. Langkah kedua:
Setelah semua keling pada kanvas di bor, lepaskan kanvas asli dengan menggunakan sendok dempul/ alat lain yg terbuat dari besi pelat tipis
NB : waktu melepas kanvas jangan diungkit, karena bisa menyebabkan kanvas patah.
3. Langkah ketiga:
Setelah kanvas terlepas, bersihkan permukaan dudukan kanvas dari kotoran dan sisa keling.
4. Langkah keempat:
Siapkan kulit sadel bekas sebagai bantalan / pelapis bagian bawah kampas tromol
5. Langkah kelima:
Gunting kulit sebesar kanvas tromol, rendam dengan air agar mudah membentuknya sesuai dengan lengkungan kanvas tromol, lalu lobangi sejajar dengan lobang yang ada pada kanvas tromol.
6. Langkah keenam:
Pasang kembali kanvas tromol dengan menggunakan paku ripet ukuran paling kecil yang di jual di pasaran
NB : sebelum di pasangi riper, perlebar bekas lobang pada kanvas ( bagian atas saja, tiddk sampai tembus seluruh kanvas, agar kepala paku ripet tidak menonjol keluar), lakukan penekanan pada saat ripet d pasang.
7. Langkah ketujuh:
Rapikan dan bersihkan permukaan kanvas dengan amplas, agar kesat dan mencengkram tromol.
8. Langkah kedelapan:
Bersihkan dan rapikan juga sisi kanvas .
9. Langkah kesembilan:
Kanvas tromol lebih tebal, dan bisa segera dipergunakan kembali, Cobalah untuk ngerem… ciiiiiitt…. pasti pakem kembali. Selamat mencoba… :)





Sejarah Sepeda Batavus

Disadur dan disingkat dari Buku de oude fiets : Batavus Special Edition, karangan Jos Rietveld dkk, saya translate dengan kemampuan apa adanya… semoga berkenan
***
Didedikasikan untuk merek sepeda Batavus Belanda.Perusahaan ini berbasis di Friesland Heerenveen, yang pada tahun 2004 merayakan seratus tahun usianya.
Alasan untuk menulis Batavus adalah, karena belum pernah satupun yang menulis khusus tentang Batavus, padahal merk ini masih bertahan dan telah berusia seratus tahun lebih.
***

Tak kenal maka tak sayang : Batavus

Penjelasan untuk artikel ini mencangkup dari dua keadaan, yaitu ketika Perang Dunia pertama dimana produksi Batavus relatif kecil dan sedikit (pada waktu itu dikuasai oleh merek-merek berkelas seperti Jerman dan Lokomotif).
Lebih penting lagi, menandai waktu ini tidak ada gaya atau model tertentu yang malah mengembangkan desain sendiri, tidak seperti merek lain. Hanya sejak awal tahun limapuluhan Batavus mempunyai ciri khas yang spesifik, yaitu mengeluarkan edisi sepeda sport, yang terbukti sangat sukses.
Meskipun selama bertahun-tahun sepeda Batavus berkualitas baik, namun merk Batavus kurang disukai dimata banyak penggemar sepeda tua belanda dengan alasan kurangnya desain garis khas sepeda belanda dan Batavus tua selalu dalam kondisi yang kusam. Namun demikian patut diulas karena Perkembangan Batavus memiliki aspek yang menarik.
Sejarah Perusahaan
Batavus, perusahaan ini didirikan oleh Andries Gaastra, yang memulai usahanya sebagai pedagang jam tangan dan mesin jahit untuk perang dan juga sepatu, dan dilanjutkan mencoba menjual sepeda Batavus.
1904 – Andries Gaastra (lahir 1880) memulai usahanya bersama sang isteri Dientje pada 15 September 1904 sebuah perusahaan jam tangan dan mesin jahit. Gaastra dilatih sebagai tukang reparasi jam dan sebelumnya bekerja untuk sebuah perusahaan di daerah itu.
Semangat kewirausahaan yang dipimpin dia dan istrinya membentuk sebuah perusahaan swasta, yang terletak di gedung baru di pusat kota Heerenveen.
Awalnya mereka mulai dengan satu toko di sini, tapi bangunan ini akan segera menjadi rumah untuk jenis perdagangan barang. Impor dan dijual kembali (sering untuk grosir) berkembang menjadi bisnis inti, dikombinasikan dengan perakitan sepeda.
Tak lama setelah dimulainya perusahaan, Gaastra mulai mengimpor sepeda dari Jerman. Di pasar yang tumbuh cepat untuk sepeda (sekitar seratus tahun lalu, yang penuh persaingan) ada tawaran besar dari Jerman, Perancis dan Inggris, yang kala itu mengabaikan sisi patriotik seorang belanda. Gaastra bertemu secara teratur di Leipziger Messe dan melakukan bisnis sepeda dengan merk Jerman “Presto” dari Chemnitz. Impor ini berjalan dengan baik, dan pada tahun 1913 ia menjadi importir merek ini.
1909 – Tidak jelas di mana dan tahun berapa sepeda pertama bermerk Batavus dan bernama Batafus pertama dirakit. Pada tahun 1909, nama merek Batafus terdaftar secara hukum.
1911 – Nama merk ini baru beken dan dikenal pada tahun 1911. namun, di bawah merk dagang ini, Gaastra masih menjual mesin jahit dan bagian-bagian sepeda (misalnya lampu karbid). Dalam penelitian kami, semua kasus yang melibatkan artikel yang berasal dari tempat lain, nama atau Batavus Batafus sudah banyak diterapkan.
Masih belum jelas alasan penggunaan simultan dari nama Batavus dan Batafus. Kedua nama yang digunakan berdampingan sejak 1910. Platmerk atau emblem akrab dengan nama Batafus.
1916 – Usaha di bidang perdagangan dan perakitan sepeda berjalan dengan baik pada tahun 1916, kemudian perusahaan mengangkat Gaastra. Diputuskan untuk lebih fokus pada produksi sepeda pada tahun 1917, dan mulai merakit dan membeli sepeda berbahan nikel dari Phoenix di Heerenveen, yang sudah ada sejak 1895. Fasilitas nikel yang dijual sebagai nama merek Phoenix. yang kemudian Mr Strasberg dari Leeuwarden membeli nama ini dan mulai tahun yang sama pabrik Phoenix didirikan di Leeuwarden.
The Cambridge Deluxe step-through model in gloss black, Price £767 - click picture to see video on youtube
1921 – Pada tahun 1921 Gaastra mempunyai sekitar 20 staf yang dipekerjakan, termasuk beberapa perwakilan yang berkelana ke seluruh negeri.
Sebagai perbandingan, saat itu Fongers dan Simplex mempunyai lebih dari tiga ratus karyawan.
Meskipun produksi dalam negeri meningkat secara signifikan, hal ini diperkirakan tidak lebih dari beberapa ribu sepeda  per tahun.
1924 -  Sejak 1924, barulah sepeda merk Batavus digunakan, meskipun hak untuk merek pada tahun 1929 Batafus diperpanjang. Sungguh luar biasa bahwa kami menemukan pada sepeda tua milik Gorredijk, di hub depan, merk Batafus tertera, namun emblem/merkplat nya bernama Batavus. Gaastra mungkin sengaja memversifikasi dan mencari kedua nama bersebelahan.
1928 – Pada tahun 1928, Gerrit Gaastra memimpin departemen produksi langsung. Periode ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari sepeda Phoenix, dan kemudian memproduksi sendiri semua perangkat dengan nama Batavus. ada juga Sub-merek Batavus saat tahun dua puluhan dan tiga puluhan, yaitu : Galvano, Arie Scheffer dan Armada.
1930 – Sekitar 1930 memulai produksi mesin sepeda (moped) tahap pertama (125 cc). Produksi mesin adalah skala kecil dan akan berlanjut sampai sekitar 1950. Dan dimasa tahun tersebut (yang sangat sulit) Batavus malah mencoba memproduksi alat-alat ice skating. Produk ini mencapai penjualan 50.000 unit per tahun. namun Pada tahun 1954, tidak memproduksi lagi.
Juga berkat diferensiasi produk, Batavus di tahun tiga puluhan terus tumbuh dan berkembang, sehingga perusahaan pada tahun 1940 mempunyai 120 jumlah staf. Selama tahun-tahun perang, banyak karyawan dipindahkan ke Jerman. Produksi di Heerenveen perlahan-lahan terhenti.
1945 – Pada tahun 1945 hanya ada 30 karyawan di pabrik. Kemudian  pendiri perusahaan, Gaastra meninggal pada tahun yang sama dan kepemimpinan beralih ke putranya Hans. Pada tahun-tahun sesudah perang, produksi secara bertahap dilanjutkan, dengan kelangkaan bahan merupakan faktor penghambat yang serius.
1949 – Pimpinan perusahaan memutuskan pada tahun 1949 untuk memulai produksi sepeda motor. Model ini diperkenalkan Bilonet (disebut juga moped) yang kemudian menjadi sukses besar.
1950 – Pada tahun 1950 Hans Gaastra meninggal dalam kecelakaan mobil. kemudian digantikan oleh anaknya, Di bawah kepemimpinannya perusahaan akan menyebarkan percepatan pertumbuhan dan membuat lompatan ke puncak industri sepeda Belanda. Awal lima puluhan, tidak hanya meningkatkan produksi sepeda, produksi moped pun untung besar.
1954 – Pada tahun 1954 perusahaan malah memutuskan membangun pabrik baru di desa Oudeschoot diselatan Heerenveen. Ini pabrik baru, dengan luas sekitar 6.000 meter persegi, dibuka pada tahun 1956. Perusahaan ini sekarang memiliki 350 karyawan, namun masih lebih kecil daripada pesaing lainnya seperti Simplex dan Gazelle.
1958 – Perusahaan ini melakukan sebuah akuisisi besar-besaran pada tahun 1958 dengan membeli merek Bato di Tiel. Merek Batavus memiliki reputasi tertentu untuk model sportfietsen.  Merek ini pun mempertahankan dan model sportfietsen yang membuatnya sangat terkenal. Batavus merupakan salah satu merek pertama yang berfokus pada segmen sport. Sementara mengendarai dengan ukuran roda yang lebih kecil dan sistem kinetik Periode akhir lima puluhan mulailah dengan ekspor sepeda Batavus ke Amerika Serikat dan Indonesia.
Produksi terus tumbuh, tetapi pada awal tahun enam puluhan banyak produsen umengalami masalh soal gaji. pada tahun 1963 Gazelle dan Batavus memutuskan untuk bergabung dengan alasan efisiensi. Namun, perbedaan pendapat antara diantara eksekutif mereka membuat merger ini dibubarkan lagi pada bulan Juli 1965, Era ekspansi akhirnya tiba dan di tahun enam puluhan peta perubahan industri sepeda Belanda berubah secara dramatis.
Batavus Favoriet Classic - The 2009 Favoriet is essentially the 2008 Old Dutch 3speed in a classed up livery. Like the 2009 Old Dutch, the Favoriet is a classic Dutch bike with coaster brakes, only the Favoriet features the 3speed internal gear hub. A best seller!
1967 – Perusahaan terus tumbuh dan kemudian pada tahun 1967 memulai produksi furnitur baja untuk rumah sakit, yang aktivitas dihentikan lagi pada tahun 1975.
1969 – Pada tahun 1969 Batavus mengakuisisi Magnet di Weesp, pada tahun 1970 Batavus juga mengakuisisi Group PFG (Phoenix, Fongers, Germaan).
Dengan akuisisi ini, semua pabrik terkonsentrasi di Heerenveen. Dan dengan akuisisi inilah yang akan Batavus salah satu produsen terbesar di Belanda. bahkan produksi Moped dalam periode ini mencapai puncaknya, sekitar 70.000 unit per tahun.
1971 – Pada tahun 1971, perusahaan ini bergabung dengan kelompok Laura Limburg. Diharapkan dengan cara ini perusahaan lebih luas dan maju. Sementara itu, perusahaan memiliki luas lantai 24.000 meter persegi. Ada rasionalisasi terus-menerus dari produksi, yang diperlukan dalam pasar yang sangat kompetitif untuk bertahan hidup.
1974 – Pada tahun 1974 Gerrit Gaastra berhenti dari perusahaan dan mengakhiri hegemoni Gaastra. Pada tahun yang sama diluncurkan pabrik Batavus dengan perusahaan baru Koga Miyata oleh sang cucu Andrew (yang ‘pergi’ dari Gaastra). Tahun ini, perusahaan memiliki sekitar 650 karyawan.
1978 – Pada tahun 1978, Batavus memiliki club sendiri dengan majalah sendiri, “Berita Batavus”.
1979 – Pada tahun 1979, peringatan 75-tahun. Perusahaan ini sekarang membuat sekitar 250.000 sepeda per tahun, sementara produksi sepeda motor telah menurun menjadi 12.000 unit.
1984 – Sementara itu, produksi sepeda motor semakin turun pada tahun 1984. Kebalikannya, tahun ini produksi sepeda menghasilkan angka: Lima Juta unit.
1986 – Hal ini tidak baik dengan kondisi perusahaan, yang mengarah ke kebangkrutan pada tahun 1986. Setelah dimulai lagi dengan 200 karyawan. produksi di awal tahun delapan puluhan.
1987 – Dipimpin oleh Hans Wezenaar, perusahaan sejak tahun 1987 sebagai bagian dari Kelompok Siklus Atag memiliki pertumbuhan yang kuat.
1994 – Pada tahun 1994, dirayakan pesta ulang tahun ke sembilan puluh di stadion es Thialf.
1997 – Pada tahun 1997 Gerrit Gaastra meninggal pada usia 88 tahun.Pada tahun yang sama, lebih dari perhatian pada fakta bahwa Batavus memproduksi 8.000.000 sepeda.
1998 – Pada tahun 1998, Grup Accell membentuk perusahaan yang terdaftar independen. Batavus mengakuisisi: Koga Miyata, Hercules, Lapierre, Winora, Hadee, HUNLAND, Mercier dan Sparta (1999). Baru-baru ini merek Swedia Kronan juga diakuisisi oleh Batavus.
Batavus sudah seratus tahun lebih bertahan dalam kondisi yang baik dan menjadi salah satu merek terkemuka di Belanda serta menjadi bagian dari produsen sepeda terkemuka di Eropa.
***
Sumber: Buku de Oude Fiets
Judul:  Batavus Special Edition
***
Special Thanks to:
Pengarang : Jos Rietveld dan kawan-kawan

Nomer seri Burger

-= BURGERS =-

Tidak ada data lengkap dari nomor frame Burgers. Namun demikian, Burgers selama tahun 1930 – 1961 sampai saat ini bisa dikenali secara langsung. Kebanyakan nomor frame dari periode ini, dikenali dengan Huruf di depan angka, kecuali dengan nomor (lima digit) yang dijelaskan sebagai berikut :
  • Periode tahun – Frame
  • 1930-1936                    C
  • 1937-1949                    E
  • 1950-54                         H
  • 1955-56                         K
  • 1956-61                           S
  • 1940                                  R
Sering juga penomoran Burgers tumpang tindih dan tidak tertib karena periodenya tidak tentu, kadang dalam 4-6 tahun.
Contoh nomor seri C85372 bila diurutkan dalam jumlah produksi per 100.000 unit maka nomor frame C85372 itu sekitar tahun 1935-1936.
Pada tahun 1961 Burgers bergabung dengan PON (Amersfoort) dan frame number mengikuti sistem penomoran produksi PON.

Katalog Tahun produksi SUN BEAM

Dari beberapa literatur serta katalog yg dikeluarkan subeam ada beberapa catatan sbb :
no           nama​                                                           design       dari tahun     sampai tahun
806    Sunbeam Double Diamond                             E                  1891               1892
810    Sunbeam Ladies safety                                   L                 1891                1894
811    Sunbeam Special Diamond design                 M                1891                1892
812    Sunbeam Safety new                                      N                1891                 1892
813    Sunbeam Light roadster tricycle
814    Sunbeam New Special Diamond                  R                  1892                  1894
815    Sunbeam Semi-diamond                              F                   1892                  1894
816    Special light road racer
817    Sunbeam Double diamond                           E                   1892                  1894
818    Special light road racer                                                     1892                   1894
Sunbeam carrier, with the carter chain case 1893    C
819    Sunbeam light diamond roadster             H                    1893                   1895
822    Sunbeam Front driving safety                                        1893                   1894
821    Ladies sunbeam                                         L                     1893                   1894
821    Light sunbeam tricycle with oil bath lubricating chain cases  G  1893
826    Sunbeam B.B. roadster                                   ​                1894                     1895
825    Sunbeam O.K. roadster                                            ​      1894                     1895
828    Sunbeam A1 best roadster
827    Sunbeam R.R. Road racer                                             1894                      1895
830    Sunbeam Track racer
829    Sunbeam T.E. best road racer
831    Sunbeam V.R. Lady’s safety
Sunbeam carrier, launched as a public company 1895
847    Carrier tricycle
845    Sunbeam F.B. roadster
846   Sunbeam New J.M road racer
848   Sunbeam A1 best roadster                                     ​     1895                    1898
849                                                                                            1895                    1898
850   Royal Sunbeam                       ​                                              ​                     1896
851   Royal Sunbeam Road racer                         T.E.         1896
852                           ​                              ​                                   1896
853   Ladies sunbeam                                           V.R.          1896
854   Royal Ladies Sunbeam                                R.I.           1896
856   Special ladies Sunbeam                            H.R.H.         1896
855   Gentlewoman’s Touring Sunbeam                               1896

No new models in 1897

Royal Sunbeam                       ​                     ​        A1                 1898
Royal Road Racer                         ​                   ​   T.E.               1898
The sunbeam                       ​                                FB                 1898
Royal ladies sunbeam                                         ​                     1898
Ladies sunbeam                       ​                  ​        V.R.               1898
Girls sunbeam                       ​                       ​                          ​  1898
Scorching Sunbeam                       ​                  ​ K.G.               1899
Ladies Special                       ​                     ​       HRH               1899
Golden                        ​                          ​               A1                 1900
Golden road racer                                           ​  T.E.               1900
Ladies Golden                        ​                  ​          RI                 1900
Featherweight                 ​                    ​            C.I.V.              1901
Sunbeam                       ​                                    O.K.               1901
Ladies                        ​                        ​               H.R.H.            1901

No new models in 1903

Two speed Sunbeam                                        J.P.                1904
Royal                         ​                         ​               F.B./1             1905
The Variable                      ​                               J.P.                 1905
No new models in 1906
Three speed royal                         ​               ​   F.B./3             1907
Royal Sunbeam Tricycle                                        ​                1907
Ladies Royal                         ​                ​           V.R. 1              1907
Golden                        ​                                         A1                1908
Golden                        ​                                         A2                1908
Golden                        ​                          ​               A3                1908
Special sunbeam                       ​                  ​       J.P                1908
Model                         ​                                         A6                1908
Special J.P.                                              ​             6                 1908
Golden                        ​                           ​             R1                 1908
Golden                        ​                                        R2                 1908
Special Sunbeam for ladies            ​                            ​            1908
Golden tricycle                      ​                   ​                            ​   1908
Royal Sunbeam                       ​                  ​        F.B.               1910
Royal Sunbeam                       ​                  ​        V.R.               1910
All Black sunbeam               ​                          ​    A1                 1913
Military Sunbeam                       ​                 ​                           1915
Special Sunbeam light roadster                                            1923
All black special Sunbeam light roadster ​     L.S.                1924
The new low-built Sunbeam                                                 1928
New model R.R. sporting Sunbeam                                  ​   1928
1901    41925
1902    51649
1909    97441
1911    102798
1913    110438
1914    120470
1914    122691
1914    129820
1915    130148
1916    131021
1919    137788
1923    150153
1924    152422
1924    153081
1925    155944

Modifikasi lampu depan sepeda onthel, dengan lampu LED

Lampu yang lazim digunakan oleh sepeda onthel kebanyakan menggunakan lampu bohlam yang listriknya dihasilkan dari tenaga dinamo yang harus terus berputar dan akan mati disaat sepeda sedang berhenti di persimpangan jalan. Memang dinamo dan lampu depan ini hanya digunakan untuk perjalanan di malam hari.
Dan ironisnya, makin lama makin mulai sering kita bersepeda di malam hari dan di waktu subuh yang masih gelap namun lampu yang seharusnya digunakan untuk keamanan justru diabaikan hanya karena kayuhan menjadi berat.
Selain lampu konvensional tidak terang, penggunaan lampu dengan penggerak dinamo akan menambah beratnya kayuhan, karena dinamo ini seakan-akan menahan gerak laju putaran ban akibat gesekan yang ditimbulkannya, karena magnet didalamnya harus tetap berputar agar selalu menghasilkan listrik. Selain itu pula, penggunaan dinamo akan mempercepat umur ban akibat gesekan dinamo yang menyebabkan sisi luar ban bagian samping menjadi cepat rusak.
Semua orang ingin menggunakan lampu sepeda onthelnya disaat subuh atau diperjalanan  malam hari dan ingin pula menjadikan lampu sepeda tuanya menjadi jauh lebih terang dan dapat menyorot ke arah jalanan. Apalagi jika saat lampu depan menyala tidak akan menggangu disaat sedang mengayuh pedal apalagi merusak ban luar.
Masalah ini dapat dipecahkan hanya dengan kreatifitas dan kemauan untuk mencobanya. Yaitu dengan memodifikasi dan menggunakan tambahan lampu dari sepeda motor atau mobil dengan menggunakan accu. Namun, accu itu berat, bentuknya besar, voltasenya terlalu tinggi, dapat konsleting terbakar dan tidak praktis..!
Salah satu model lampu kepala (headlamp) yang cocok untuk modifikasi lampu LED di sepeda onthel
Salah satu model lampu kepala (headlamp) yang cocok untuk modifikasi lampu LED di sepeda onthel
Cara yang jauh lebih sederhana, murah, mudah, efisien, efektif dan tetap terang adalah dengan menggunakan lampu headlamp LED yang kini banyak dijual dipasaran. Dengan penambahan sebuah battery ponsel, saklar on-off dan sebuah charging adaptor untuk ponsel serta beberapa alat tambahan lain, lampu sepeda impian ini dapat dirakit dengan mudah.
Bagaimana caranya? Dibawah ini diberikan daftar peralatan, langkah-langkah pembuatan, skema rangkaiannya serta cara mengisi ulang battery yang akan digunakan. Namun terlebih dulu siapkanlah semua alat-alat pendukungnya.
Bagian dari LED (Light-emitting diode)
Alat utama:
- Satu set lampu headset
- Battery ponsel bekas (3,7 – 4,7 volt)
- Saklar on / off
- Adaptor ponsel (4,7 volt)
- Kabel secukupnya
Alat pelengkap:
- Solder
- Timah untuk solder
- Lem kaca (sealant)
- Bracket saklar
Langkah-langkah Modifikasi:
Lepas bohlam dan reflektor dilampu asli, ganti dengan lampu headlamp LED dari arah dalam dan rekatkan dengan lem kaca.
Lepas bohlam dan reflektor yang ada di lampu asli (kecuali kacanya), ganti dengan lampu headlamp LED masukkan dari arah sisi dalam kaca dan rekatkan dengan lem kaca.
1. Bongkar headlamp, lepas dan ambil set lampu LED beserta papan PCB-nya saja dengan cara disolder.
2. Lepas lampu bohlam dan reflektornya pada lampu asli, bersihkan kaca bagian dalam. Lalu tempelkan set lampu LED pada kaca dari arah dalam dengan menggunakan lem kaca. Penggunaan lem kaca agar suatu saat nanti lampu LED lebih mudah dilepas, dan kaca dapat bersih kembali jika lampu asli suatu saat ingin digunakan kembali.
Solder kabel ke terminal positif (+) dan negatif (-) pada papan PCB headlamp
Solder dan beri kabel yang letak titiknya sama persis sebelumnya pada terminal positif (+) dan negatif (-) di papan PCB headlamp LED
3. Setelah set headlamp LED menempel kuat pada kaca dari arah bagian dalam, beri kabel kembali dengan cara disolder pada bagian positif dan negatif di terminal papan PCB dititik yang sama sebelum set LED ini dilepaskan dari headlamp set. Kabel dapat menggunakan warna berbeda, agar tidak terbalik polaritasnya, karena jika terbalik lampu LED tidak akan menyala, namun tidak akan konsleting.
Sambungkan dengan solder kabel positif (+) dari set lampu LED ke terminal lampu dari dynamo biasa tersambung. Lalu solder juga bagian negatif (-) pada kabel ke body batok lampu.
Solder dan sambungkan kabel positif (+) dari PCB headlamp LED tadi ke terminal tembaga dalam batok lampu yang biasanaya dari dynamo tersambung. Lalu solder dan sambungkan juga ujung kabel bagian negatif-nya (-) ke body batok lampu (ground).
4. Lalu sambungkan dengan solder kabel positif (+) dari set lampu LED tersebut ke terminal lampu bagian dalam (tempat biasa kabel lampu dari dynamo tersambung). Kemudian solder juga bagian negatif (-) pada kabel ke body batok lampu, pastikan tersolder dengan kuat. Maka selesailah modifikasi bagian lampu.
5. Langkah selanjutnya. siapkan battery ponsel (bekas), solder masing-masing terminal positif dan negatif pada logam kuningan kecil yang ada di battery. Dan pastikan polaritas positif dan negatifnya (biasanya tertera lambang polaritas pada body battery dan biasanya pula, dari ketiga terminal yang ada di battery, bagian tengah tidak terpakai). Agar sedikit tidak terlihat, battery dapat diletakkan di belakang lampu, namun semua terserah selera menurut anda.
Solder kedua terminal positif dan negatif pada battery ponsel dengan kabel. Dan sambungkan / selipkan polaritas positif kabel ke terminal positif yang ada di batok lampu.
Solder kedua terminal positif dan negatif pada battery ponsel dengan kabel. Lalu sambung ujung positif kabel (+) dari battery ke terminal positif yang ada di batok lampu, di tempat biasanya kabel dari dynamo terselip.
6. Kini cobalah pasang lampu depan sepeda anda yang tadi telah dikerjakan sebelumnya. Sambung kabel polaritas positif (+) dari battery ke terminal yang juga positif (+) di lampu. Cek, test dan cobalah dengan menempelkan ujung kabel negatif (-) dari battery ke body sepeda. Cek kembali, apakah lampu LED sudah bisa menyala? Jika tidak, re-check kembali mungkin polaritas kabel terbalik, solderan lepas, muatan battery kosong / low-bat atau LED putus. Namun jika LED sudah bisa menyala dan semuanya oke, lanjutkan ke langkah berikutnya.
lJikamodifikasi bagian lampu telah selesai, cobalah menyalakan lampu LED dengan menyentuhkan kabel negatif (-) dari terminal battery ke body lampu dan harus menyala.
Jika modifikasi bagian lampu telah selesai, tutup batok lampu. Lalu cobalah menyalakan lampu LED dengan cara menyentuhkan kabel negatif (-) dari battery ke body lampu, dan harus menyala.
7. Siapkan saklar on-off, dan solderlah dua kabel di kedua terminal kakinya. Letakkan ditempat yang anda suka, biasanya di stang. Jika tidak ada bracketnya janganlah panik, anda adalah seorang onthelist, pasti anda dapat mengakalinya.
8. Sambung dengan solder salah satu saja dari kabel di kaki saklar ini ke kabel negatif (-) dari battery. Kemudian sambung kabel dari kaki saklar yang satunya lagi ke body stang (ground). Agar dudukan mantap, anda dapat menggunakan terminal kabel berupa ring tembaga atau sejenisnya, lalu disolder atau dapat pula dijepit pada salahsatu mur di stang atau bagian body lainnya.
Terlihat battery ponsel dibelakang lampu
Setelah menambahkan saklar, kini terlihat battery ponsel dibelakang lampu yang telah terpasang di sepeda.
9. Kini cobalah dengan menggeser tuas saklar, apakah lampu LED menyala? Jika tidak menyala, coba periksa lagi polaritas dan solderannya serta periksa kabel yang menempel ke body sepeda, mungkin ada yang terbalik atau putus.


Jika setelah dicoba saat saklar digeser pada posisi “on” , lampu LED harusnya telah menyala, maka misi anda memodifikasi lampu depan sepeda dengan cara yang murah meriah yaitu dengan menggunakan lampu headlamp LED dan sebuah battery bekas handpone, telah berhasil… :D
Contoh rangkaian Led sepeda onthel setelah jadi
Contoh rangkaian lampu LED yang sudah jadi. Sangat sederhana, murah, mudah, efisien, efektif dan terang untuk sepeda onthel telah selesai, minus saklar.
Untuk sementara, letakkan dahulu rangkaian modifikasi lampu LED sepeda hasil karya anda tersebut.
Kini saatnya membuat adaptor isi ulang atau charger untuk keperluan lampu LED anda.
Karena tanpa adaptor isi ulang (charger) untuk hasil karya anda tersebut, maka dengan apa anda harus men-charging atau mengisis ulang battery?
Adaptor sangat diperlukan jika suatu saat voltase atau daya dari battery hasil modifikasi lampu LED anda tersebut lemah.
Untuk tahap selanjutnya, berikut ini akan dibahas dan dijelaskan bagaimana membuat sebuah charger sederhana namun bagus untuk keperluan isi ulang atau charging battery dari lampu LED sepeda yang telah dibahas diatas.
*
Membuat Charger Lampu LED Sepeda
Cara charging untuk battery pada rangkaian ini dapat dilakukan secara mudah hanya dengan mengorbankan satu adaptor ponsel. Caranya, potong ujung kabel pada charger ponsel, kupas kulit kabelnya dibagian ujung masing-masing.
Maka akan terlihat ada dua kabel, dan biasanya yang berwarna merah adalah yang berpolaritas positif (+). Kemudian bersihkan kedua ujung serabut kabel dengan ampelas dan  solder di kedua ujung kabel tersebut.
Contoh modifikasi adaptor dengan "jepitan buaya" utk charging LED sepeda onthel
Contoh modifikasi adaptor yang telah jadi dengan “jepitan buaya” utk charging rangkaian lampu LED sepeda onthel yang sebelumnya telah terangkai diatas.
Langkah selanjutnya, sambungkan masing-masing ujung kabel dengan penjepit buaya yang kecil (dapat dibeli ditoko asesoris elektronik / toko listrik / toko lampu).
Dan langkah terakhir adalah, uji coba / test charger ini pada sebuah lampu LED atau peralatan lainnya yang membutuhkan voltase rendah, jika lampu LED atau peralatan untuk uji charger ini menyala, itu artinya tidak ada aliran listrik yang terputus atau tidak ada kabel yang terputus.
Maka, charger siap digunakan untuk mengisi ulang battery daya dari rangkaian buatan anda tersebut. Contoh gambar charger hasil modifikasi yang telah siap digunalan dapat dilihat pada gambar di atas.
*
Cara Charging
Cara charging rangkaian ini adalah dengan menjepit pada pangkal kabel / terminal battery / bekas solderan yang masih terlihat timah soldernya.
Capitan positif (+) berwarna merah dari charger menjepit kabel positif (+) di (terminal) kabel battery. Dan capitan negatif (-) dari charger menjepit kabel negatif (-) di (terminal) kabel battery. Istilahnya di paralel dan jangan terbalik…! Karena adaptor bisa panas dan battery juga akan panas berlebihan bahkan bisa meledak dan bocor..!

PASTIKAN JANGAN SALAH POLARITAS POSITIF DAN NEGATIF DI SAAT CHARGING!

Untuk lebih jelasnya rangkaian dan sistim penyambungan, anda dapat melihat pada gambar diagram dan rangkaian berikut ini:
DIAGRAM LAMPU LED SEPEDA ONTHEL
DIAGRAM LAMPU LED SEPEDA ONTHEL (KLIK UNTUK MEMPERBESAR)
Untuk model lampu depan sepeda onthel yang memiliki saklar diatas batok lampunya, maka dapat dimodifikasi lebih rapi karena battery ponsel dapat diletakkan di dalam body atau di dalam batok lampu model tersebut.
Selamat mencoba… :)
Contoh gambar hasil modifikasi ini:
Contoh modifikasi lampu depan yang telah dipasangi lampu LED pada sepeda onthel Dayton
Contoh modifikasi lampu depan yang telah dipasangi lampu LED pada sepeda onthel Dayton made in Inggris.
Contoh modifikasi lampu depan model karbit yang telah dipasangi lampu LED pada sepeda onthel Dayton
Contoh modifikasi lampu depan model karbit yang telah dipasangi lampu LED pada sepeda onthel Dayton made in Inggris.

Macam-macam lampu sepeda onthel

LAMPU MILLER thn 1950 an


LAMPU BOSCH BESAR - DB


LAMPU VT (vitalux ) 1930 an - Swiss


Lampu Merk RADSONE - Germany

LAMPU BATOK merk HELLA Germany


LAMPU HELIOS - Germany

LAMPU IMPEX BESAR


LAMPU BERKO model Dinamo dan Batery

 

LAMPU PHILIPS BESAR - EX HOLLAND


LAMPU BATOK merk LOHMANN Germany


LAMPU SCHMITS - Besar - Germany

 


 

 

Lampu melas


Satu lagi jenis lampu yg bentuk dan penampilannya yg antik dan unik , lampu yg keberadaanya di Indonesia sangat di ragukan  , kemungkinannya kecil sekali lampu ini pernah beredar disini , kalaupun pernah tentulah sudah musnah dan tidak pernah terlihat kembali lagi . Keistimewaan lampu ini terletak pada ensa depan lampunya yg cembung dengan bahan kaca mika , serta ada dua bola lampu yg tidak biasa letaknya , yg satu untuk lampu depan dan yg lagi untuk menyalakan variasi lampu yg berwarna hijau di atas lampu , bentuknya seperti kepala peluru meriam kapal , body lampu asli kuningan yg kroomnya masih putih dan kalo di test dengan magnet pasti tidak menempel . Ini lampu benar-benar antik dan pas untuk variasi lampu depan sepeda onthel anda , terutama bila ingin tampil beda dan tidak ada yg menyamai  , dari sekian banyak pilihan , salah satunya pada lampu ini .


LAMPU MELAS CONTONG



  Dari banyaknya variant lampu model contong /corong serta hampir semua merk lampu terutama lampu -lampu buatan German , semuanya mengeluarkan lampu model contong / lampu model krucut ini , namun dari sekian banyak yg beredar di Indonesia , ternyata ada satu merk yg jarang sekali terlihat bahkan kemungkinan nya hanya ada satu dua saja yg ada di Indonesia , yaitu lampu yg kami tampilkan sekarang ini , selain modelnya yg lain dari yg lain juga kaca lampunya yg tebal sehingga tidak gampang pecah seperti umunya kaca lampu krucut yg rata-rata tipis dan sangan ringkih , selain itu umum nya berwarna putih bening , berbeda dengan lampu ini yg kacanya berwarna kuning karena pantulan replektor yg berwarna kuning keemasan sehingga sangat bermanfaat bila dipakai di udara berkabut atau di tengah hujan deras .  lampu ini sendiri asalnya di import langsung dari Holland , kondisi masih mulus sekali , body lampu terbuat dari kuningan , cop dan bola lampu semua masih utuh dan asli , barang istimewa dan langka serta harga masih dibawah harga lampu contong dari merk lain misalnya Berko maupun yg lain . silahkan pertimbangkan karena lampu ini bisa dipasang disepeda dames maupun heren anda baik untuk sepeda sebelum perang dunia kedua maupun sesudahnya , cocok untuk semua sepeda buatan belanda dan juga sepeda buatan German ( apa lagi )

STURMEY ARCHER

Sturmey Archer memang salah satu brand yg sangat terkenal dan sudah sangat diakui keunggulannya dalam mengeluarkan produknya, kalo ente belum percaya coba aja ente buktikan sendiri keunggulannya

PERSENELING BUMBUNG STURMEY ARCHER ruji 36


TROMOL PERSENELING DYNAMO - Sturmey Archer 1971 - ruji 40


TROMOL PERSENELING GAZELLE


Dalam sejarah produksi sepeda gazelle setelah hampir 60 tahun kemudian barulah para teknisi dan pengembang dibagian unit produksi gazelle berpikir untuk menciptakan tromol perseneling sendiri yg teknologi maupun bentuknya tidak sama dengan tromol perseneling yg sudah beredar di pasaran seperti Sturmey Archer , Brampton , Rotax , merk Torpedo dari F&S , BSA , Hercules , dll. Akhirnya di tahun 1968 dimulailah memproduksi tromol perseneling dgn model dan teknologi unggulan mereka sendiri , namun setelah berjalan sekitar 2 tahun kurang lebih dan produksinya kurang dari 50 ribu unit , akhirnya unit produksi ini di tutup karena merugi akibat cost pembuatan tromol ini sangat mahal dan harga jualnya menjadi tidak masuk akal lagi serta di pasaran pun sudah jenuh dengan produk sejenis dari berbagai merk sebagai mana yg kami sebutkan diatas , akhirnya tahun 1970 an di berhentikan total . setelah 40 tahun kemudian barang-barang yg tersisa dari tromol perseneling asli buatan gazelle ini hanya tinggal sedikit di perkirakan hanya beberapa ratus buah tersebar di belanda , Belgia , German dan beberapa negara lainnya ............sedangkan di Indonesia barang ini termasuk langka bahkan hampir tidak di kenal , hal ini bisa ditanyakan ke orang tua-tua yg mengerti tentang sejarah sepeda gazelle semua akan mengatakan tidak ada tromol perseneling asli merk Gazelle , yg mereka tahu adalah perseneling merk Sturmey Archer dgn lubang ruji 36 lah yg mwerupakan perseneling yg banyak terpasang pada sepeda merk Gazelle !!! Mereka benar mengingat terbatasnya informasi , apalagi setelah peristiwa G 30 S /PKI pecah dan ke agenan gazelle di Indonesia berakhir , maka putuslah kontak dan informasi serta perkembangan dunia sepeda baik sepeda gazelle maupun sepeda belanda lainnya . Tromol perseneling yg kami tampilkan disini Asli kami import dari belanda , kondisinya masih berfungsi dengan baik dan normal  ,  kroom masih aslinya dan masih sangat putih sekali , diatas 90 % , tidak ada yg rusak atau terkelupas  , perhatikan bentuk gir kriwilnya yg berbeda dibagian tengahnya yg tidak memakai model di pasak ring untuk memasangnya seperti umumnya tromol perseneling tetapi model draat - draatan seperti model rem torpedo , hal ini berbeda dgn tromol perseneling gazelle dari seri yg lebih tua kepala 0 , 1 , 2  yg masih memakai sistem di tahan ring , Sedangkan  kondisi gigi kriwielnya sendiri  masih tumpul semuanya  , selain itu mur kiri kanan dan ass tengah semuanya dijamin aslinya , perhatikan bentuknya yg berbeda yg merupakn ciri khas tromol gazelle ini , kroom keduanya masih putih semua  . tutup tromol dan kanvas rem didalam serta tanganan kawat rem tetap menunjukan ciri khas tromol gazelle . Kampas rem super tebal bila di rem masih dangkal sekali , Harap di perhatikan bahwa Tromol perseneling ini adalah produksi yg ke sembilan belas  ribu seratus lima puluh tiga   ( 19.153 ) , nomer produksi ini tidak melampaui angka 50 ribu unit .....artinya tidak ada kepala 5 serinya . Bagi anda yg mempunyai sepeda gazelle istimewa dan ingin memakai perseneling untuk kenyamanan dalam mengendarai sepeda untuk jarah jauh maupun medan jalan yg turun naik serta ingin merasakan berat ringan kayuhan ,maka tromol perseneling ini bisa jadi pilihan yg tepat . Selain itu sepeda gazelle kebanggaan anda akan tampil memukau dgn tromol perseneling asli Gazelle yg keberadaannya di Indonesia bisa di hitung dgn jari satu tangan saja , itu perkiraan paling banyak jumlahnya.

Dinamo Nordlichts -kuningan


Salah satu dinamo langka buatan swiss ,bentuknya yg simplel dan ukurannya sama seperti Bosch kuningan membuatnya unik dan langka . dinamo ini dipasang pada posisi kiri , body  kuningan semua dengan paduan bahan dural , campran timah hitam dan alluminium pada bagain bawah  , tahun pembuatan sekitar 1940 an , sangat populer di Belanda , dan banyak dipake untuk sepeda -sepeda buatan belanda , sanget awet dan dinamo sangat kuat kwalitasnya seperti jam Rolex buatan swiss yg juga telah diakui kehebatan kualitasnya  .

DINAMO ARKO

 


Bagi pengemar dan kolektor Onthel yg mempunyai sepeda Gazelle seri 5 kebawah dan berkeinginan untuk melengkapi koleksi asesoris sepedanya , pilihan dinamo ini merupakan asesoris standar yg ditawarkan pabrik Gazelle di jaman itu , pemakaian nama Arko sendiri merujuk kepada cikal bakal pendiri pabrik gazelle yaitu Arentzen dan Kolling yg disingkat Arko , namun dinamo dengan merk dagang Arko ini juga dijual bebas untuk sepeda merk lain tidak melulu harus merk Gazelle . Sebagaimana ciri khas dinamo yg di keluarkan gazelle , semua dinamo nya bisa dibuka dibagian bahu keatas terpisah dengan badan dinamo , sehingga bila rusak atau terbakar spullnya , yg mana hal ini sangat jarang terjadi , jadi gampang memperbaikinya. Dinamo yg ditampilkan disini buatan tahun sekitar 1930 an.

DINAMO BALACO 1930


Salah satu dinamo yg luar biasa antiknya dan ini benar-benar dinamo rancangan asli German yg sebelah kiri yg di order para pabrikan pembuat sepeda di belanda , mengingat sepeda belanda yg memakai rem tromol umumnya menempatkan tarikannya rem tromol depannya disebelah kanan , sehingga bila memakai dinamo sebelah kanan akan mengganggu fungsi rem akibatnya bisa berbahaya , dinamo ini bodynya dari kuningan yg di kroom dan kondisi kroomnya masih lumayan meski pun disebagian tempat sudah terlihat logam kuningannya , menjadikan dinamo ini tampil menawan menunjukan nuasa termakan usianya , ukurannya yg besar membuat dinamo ini terlihat menonjol bila dipasang di sepeda istimewa anda terutama yg heren , maka akan terlihat gagah dan terkesan jantan , dinamo bisa dibuka bagian leher bawahnya untuk memudahkan membersihkan atau untuk menganti yg rusak seperti spull baru misalnya , namun kemungkinannya kecil karena dinamo ini telah dipakai selama ini tanpa masalah . Bisa dipasang di gazelle seri tua seperti seri 2 , 3 , 4 , 5 atau di sepeda merk lainnya juga seperti simplex , batavus dll.

CARA PEMASANGAN TRANSFER MERK

Saat ini mungkin banyak temen-temen sekalian yang mempunyai transfer merk tetapi binggung saat mau memasangnya, memang banyak cara yang dilakukan untuk memasang transfer merek. Berikut ini adalah salah satu cara memasang transfer merek, sebagai berikut :
Bahan – bahan yang dibutuhkan
1. Vernis merk Indian atau Cat Pillox clear
2. Cotton But.
3. Gunting.
4. Kain halus
5. Spon
6. Air
Cara pemasangan .
1. Gunting transfer merk yang akan dipasang sesuai dengan bagian masing2 dan akan lebih bagus hasilnya gunting menggikuti alur gambar / Tulisan.
2. Bersihkan dengan lap bagian sepeda yang akan di tempel dari kotoran.
3. Oleskan vernis / cat pilox clear dengan menggunakan cutton but pada transfer merk yang telah digunting sesuai gambarnya, jangan terlalu banyak karena bisa merusak TM nya.
4. Transfer merk yang telah diolesi dengan vernis / cat pilox clear diangin – anginkan sebentar kemudian ditempel dibagian sepeda yang diinginkan.
5. Tunggu sampai benar-benar kering ( kalau perlu di jemur)
6. Setelah dipastikan kering, untuk melepas kertas pelindung transfer merk yang menempel dengan cara basihi kertas pelindung transfer merk tersebut secara terus – menerus sampai kertas pelindung tersebut terkelupas.
7. Bisa juga dengan menggunakan busa spon basah yang sedikit ditekan – tekan sedikit sampai kertas pelapisnya mengelupas. Tapi Ingat !!! jangan diusapkan karena bisa merusak gambar transfer merk nya.
8. Setelah selesai dan bila dianggap perlu transfer merk yang sudah menempel bisa di finishing dengan vernis / cat pilox clear agar lebih tahan gesekan / goresan dan yang pasti bisa lebih awet.
SELAMAT MENCOBA………

AKSESORI FONGERS UNIK & LANGKA

Bagi orang yang memahami benar kultur sepeda di Belanda, barangkali akan seia sekata bilamana disimpulkan bahwa sepeda terbaik buatan Belanda bukanlah Gazelle atau Simplex, tetapi justru Fongers. Kondisi yang berkebalikan bilamana dibandingkan dengan Indonesia yang sangat mendewakan merek Gazelle, disusul Simplex dan baru kemudian Fongers. Sepeda merek Fongers bahkan memiliki sebutan lebih terhormat sebagaimana merek tertua lainnya Burgers yakni rijwiel bukan sekedar nama generik fiets. Dalam kesempatan seri klangenan kali ini, akan dibahas aksesori sepeda Fongers yang super langka baik di negeri asalnya maupun di Indonesia sebagai negara importir Fongers terbesar pada masa kolonial silam.

Gambar 1
Gambar 2

Diskusi pertama adalah membahas pompa orisinil Fongers yang belum pernah saya jumpai di negeri ini. Pompa yang berusia sekitar 70 tahun ini ternyata memiliki desain cukup cantik. Sebagaimana terlihat pada Gambar 1, seluruh tubuh pompa yang berbahan kuningan ini dibungkus bahan cellulloid, semacam bahan plastik yang keras dan kuat, dengan logo merek FG (Fongers Groningen) diposisikan pada tutup pompa. Pada bagian tutup pompa tersebut, juga disediakan pipa karet untuk proses pemompaan. Pompa FG orisinil ini memiliki panjang sekitar 48 cm. Ukuran panjang tersebut jarang dimiliki oleh merek-merek pompa independen yang kebanyakan hanya berpanjang 30-40 cm. Sehingga para pemilik sepeda Fongers selama ini sulit mencari subtitusi pompa yang sesuai. Memiliki pompa seperti ini barangkali sebuah keajaiban dan tentu menjadi karunia koleksi yang luar biasa.

Gambar 3
Gambar 4

Diskusi kedua adalah mengenai ban orisinil Fongers. Seperti terlihat pada Gambar 3 dan 4, karakter unik ban ini terletak pada tapak ban yang berbentuk tali kelabang. Desain yang cukup unik dan jarang ditemukan pada ban-ban orisinil merek sepeda lain. Pada sisi-sisi ban tertulis merek Albert Fongers. Ban ini juga tergolong super langka dan barangkali sudah sulit ditemukan dalam kondisi utuh dan basah karena faktor usia ban yang mencapai 70-80 tahun lebih. Ban tipe ini banyak dijumpai pada sepeda Fongers sebelum tahun 1930. Ban orisinil Fongers ini juga belum pernah dijumpai penulis di negeri ini, sehingga menjadi sebuah kebanggaan bilamana mampu mengkoleksinya.
 
Gambar 5
Gambar 6

Sebagai temuan ketiga sesuai penampakan Gambar 5 dan 6, Fongers ternyata pernah memproduksi aksesori unik yakni tas kulit yang dirancang untuk dipasang pada setang. Dilihat dari ukuran dan bentuk, tas ini terlihat lebih berfungsi sebagai tas dokumen atau beban yang ringan agar tidak mengganggu kendali setang sepeda. Tas ini juga lebih diperuntukkan pada sepeda tipe dames sehingga badan tas dapat jatuh ke bawah tanpa halangan dari rangka sepeda, yakni sebagaimana akan terjadi bilamana dipasang pada sepeda tipe heren

Aksesori Fongers Groningen yang juga mulai langka adalah pedal orisinil karet putih. Berdasarkan artefak dari Belanda,  Kemudian dari artefak Indonesia,  Perbedaan mendasarnya adalah terletak desain ujung logam as pedal yang satu berbentuk trapesium dan yang kedua berbentuk bulat. Kemudian pada pedal tipe pertama, terlihat tulisan made in England pada logam pedal. Aksesori pedal meskipun hanya untuk kaki pengendara, namun justru menjadi titik perhatian utama pada pandangan sepeda dari sisi kiri-kanan. Untuk sepeda Fongers produksi tahun 1930-an juga banyak dijumpai menggunakan pedal merek JRC. 

Terakhir, kita akan mendiskusikan aksesori sepeda yang sangat populer yakni bel sepeda. Sepeda Fongers produksi tahun-tahun sebelum 1930 terlihat banyak mengadopsi bel tanpa merek . Meskipun tanpa merek, namun jangan salah sangka, suara bel Fongers tipe ini sangatlah nyaring mendekati suara bel Simplex yang juga terkenal keras. Kemudian pada tahun 1930s, mulai banyak diadopsi bel merek Lucas dan merek Unigro (pabrikan Groningen). Bel Unigro tidak banyak dijumpai di pasaran, namun dari hasil studi perbandingan. Penulis membuktikan bahwa bel Unigro adalah bel sepeda terbaik baik dari sisi kekerasan maupun kejernihan suara. Semacam gabungan antara kekerasan suara bel Lucas dan kejernihan suara Gazelle. Fongers sendiri terbukti juga pernah memproduksi bel orisinil dengan logo merek Fongers terletak pada kubah bel pada tahun 1950s. Demikianlah bahasan mengenai aksesori Fongers yang unik dan langka, meskipun perlu banyak keberuntungan dan tentu saja nilai investasi lebih untuk mendapatkannya, namun memiliki aksesori tersebut adalah menjadi impian terbaik bagi para penggemar sepeda Fongers sejati. Good luck for your hunting...
 

FONGERS DAMESFIETS DZ60 TAHUN 1922

Dalam rangka memberikan apresiasi pada sepeda Fongers, dalam kesempatan Test Ride kali ini, saya ingin menampilkan sosok sepeda Fongers DZ 60 produksi tahun 1922. Seri DZ menurut situs www.oudefiets.nl pada era produksi tahun 1920-an adalah kategori sortir ke tiga, setelah seri BB/BD (kategori sortir A) dan seri CCG/BDG (kategori sortir B).
Penampakan dari samping, terlihat sangat klasik. Secara umum sepeda ini memiliki bobot cukup ringan sekitar 18 Kg, dibandingkan dengan sepeda dames sejenis yang beratnya sekitar 20 Kg. Jarak antara setang dan tempat duduk sangat rapat, sehingga relatif menyulitkan bilamana sepeda ini dikendarai oleh seorang pria tinggi besar.
Kontruksi rem depan dengan spatbod model separuh. Dengan desain bagian depan seperti itu, mungkin pilihan lampu dinamo menjadi kurang pas, karena selain merusak pemandangan indah, juga dinamo sulit dipasang di porok depan karena bersaing tempat dengan sistem rem depan.
Tulisan Fongers pada setang depan masih jelas terlihat rapi. Kemudian pangkal tuas rem depan dengan desain 3 baut khas Fongers.
Kontruksi setang klasik yang khas Fongers untuk model tahun awal, yakni model baut yang juga dilengkapi dengan klem pengunci setang agar tidak bergerak, misalnya si pengendara sepeda ingin akrobatik lepas tangan he..he..he..
As depan dan belakang memiliki jumlah lubang berbededa. As depan memiliki lubang 36, kemudian as belakang memiliki lubang 40 dengan sistem pengunci roda model putar yang klasik. Kombinasi lubang as yang barangkali juga tidak umum untuk sepeda onthel ukuran ban 28 inchi. Biasanya jumlah total lubang adalah 72 dengan kombinasi 32/40 atau 36/36, tetapi sepeda ini memiliki jumlah lubang 76 dengan kombinasi 36/40.
Spatbord dengan jasbeschermer model kornetten melindungi agar rok panjang noni-noni pengendara sepeda ini tidak masuk ke ruji ban. Kornetten didesain dengan pengikat sistem per, dimana satu per akan mengikat 4 titik tali sekaligus. Dan hebatnya, pada porok belakang juga sudah didesain klem khusus sebagai poros tempat kaitan per kornetten. Desain yang luar biasa indah.
Kontruksi rem belakang model teleskop. Luar biasa rancangan sistem rem yang terlihat rumit tapi sangat efisien ini. Posisi tuas rem juga unik, karena menempel pada frame sebelah kanan. Sehingga bila dilihat sekilas dari sisi kiri, seakan-akan tidak ada tuas sama sekali.
Sistem as tengah menggunakan sistem bearing. Kayuhan sepeda ini ternyata terasa sangat ringan dan nyaman.
Nomer rangka terlihat dengan jelas yakni 2237-81 yang bisa diartikan sebagai sepeda yang diproduksi tahun 1922, varian model 37, nomer produksi ke 81. Kodifikasi yang sederhana, tetapi jelas dan cukup komprehensif, karena memberikan informasi langsung mengenai tahun produksi, varian model dan nomer urut produksi. Luar biasa...!
Sadel Fongers yang aslinya disebut sebagai “gezondheidszadel” yang diproduksi oleh pabrik Hygia (Koopmans, 2007). Meskipun sadel tipe ini sesungguhnya tidak begitu nyaman ditungganggi, tetapi dari sisi desain tergolong sangat masterpiece. Sadel ini sampai hari ini masih diproduksi dibawah merek Lepper Hygia.
Setelah mencoba dan mencermati sepeda Fongers DZ60 tahun 1922 ini, persepsi saya selama ini menjadi berubah. Saya dulu selalu beranggapan sepeda Fongers itu berat kayuhannya dan melelahkan, ternyata mitos itu tidak terbukti pada kinerja sepeda ini. Sungguh sepeda ini nyaman dikendarai terutama oleh wanita yang memiliki ukuran fisik sesuai dengan desain ergonomi sepeda ini.