Lampu setopan sepeda Gazelle dengan tipe
spatbord model buntut barangkali sudah banyak dipahami orang.
Setidaknya terdapat 4 variasi bentuk setopan yang banyak dijumpai di
pasar yakni: model kaca bulat dengan bodi alumunium, kaca bulat
bertonjol di tengah dengan bodi alumunium, mika bulat bertonjol di
tengah dengan bodi alumunium, dan mika bulat bertonjol di tengah dengan
bodi plastik. Sepeda Gazelle dengan spatbord buntut diduga baru mulai
diproduksi sejak tahun 1930-an. Produksi era sebelumnya hanyalah model
spatbord polos.
Gambar 1
|
Saat ini masih banyak
perdebatan mengenai tipe setopan orisinil untuk sepeda Gazelle dengan
spatbord model polos. Kebingungan para penggemar sepeda Gazelle sangat
dimaklumi karena memang rata-rata artefak sepeda Gazelle seri 1, 2 dan 3
dengan spatbord model polos selalu ditemukan tanpa setopan sama sekali.
Dugaan sementara orang selama ini lebih merujuk ke setopan merek Arko
dan Elga yang juga diproduksi oleh Pabrikan Gazelle. Dugaan ini memang
tidak salah karena dari referensi katalog Gazelle Onderdelen tahun 1938,
terbukti bahwa setopan Arko memang menjadi aksesori resmi Gazelle
sebagaimana terlihat pada Gambar 1.
Gambar 2
|
Gambar 3
|
Baik setopan Arko maupun Philips,
keduanya dirancang mampu menyala dengan bohlam standar yang bermerek
Haco atau Philips. Desain setopan bernyala barangkali dipengaruhi
regulasi keselamatan jalan yang berlaku di negeri Belanda. Karena pada
katalog sebelumnya, setopan tidak menyala namun hanya berfungsi
reflektor saja, sehingga saat tidak ada lampu sorot, bagian belakang
sepeda tidak akan terdeteksi sama sekali.
Gambar 4
|
Gambar 5
|
Kemudian pada era selanjutnya di tahun
1940-1950, ada 2 tipe setopan yang banyak diadopsi sepeda Gazelle dengan
spatbord tipe polos yakni setopan bermerk Koets dengan reflektor kaca
(Gambar 6) dan setopan bermerek Gazelle dengan reflektor mika (Gambar
7). Setopan Koets memang sangat populer, karena diadopsi secara luas
oleh hampir semua merek sepeda Belanda pada masa-masa tersebut. Setopan
ini seringkali ditemui pada sepeda Fongers dan Simplex.
Gambar 6
|
Gambar 7
|
0 komentar:
Posting Komentar