Balada gazelle serie 5
Sepeda ini berasal dari daerah watu kosek mojosari kepunyaan seorang bapak tua yang sama sekali tidak berniat menjual sepeda gazellenya, oleh karena rayuan seorang teman saya melalui salah seorang putranya maka tak lama kemudian sudah terjadi tawar menawar dan berpindah tanganlah sepeda gazelle tersebut ke teman saya, saking gembiranya teman saya tersebut menaiki sepeda gazelle tersebut dari watu kosek ke Surabaya berboncengan dengan sang istri yang waktu itu hamil 4 bulan anak pertamanya, canda dan tawa membuat perjalanan jauh suami istri ini tidak terasa, sesampainya dirumah sang istri tiba tiba merasa kesakitan pada perutnya dan setelah dibawah ke rumah sakit dokter menyatakan bahwa sang istri mengalami keguguran, wajah bahagia mendapatkan sepeda idamanpun berganti menjadi kesedihan karena kehilangan janin yang sudah diharapakan, singkat cerita sepeda gazelle ini menjadi barang kesayangan mereka karena dianggap sebagai pengganti anak mereka yang keguguran diusia kandungan 4 bulan.
Dan setelah mendengar cerita tersebut saya tidak pernah atau menanyakan sepeda tersebut dijual atau tidak dan setelah mereka mendapat 2 orang putr – putri yang sampai saat tulisan ini saya buat mereka berusia ± 21 th.
Kesedihan belum berakhir sampai disini 1 tahun yang lalu sang istri mengalami sakit yang cukup serius ( maaf tidak saya sebutkan ) berbagai macam obat dokter / rumah sakit ataupun pengobatan non medis dijalani tapi hasil yang didapat tidak sesuai harapan, segala cara ditempuh untuk dapat menyembuhkan sang istri dan puncak nya pada suatu siang telepon cdma saya berbunyi dan keketika saya angkat ternya teman saya yang mengatakan bahwa beliau sangat membutuhkan dana untuk pengobatan istrinya karena bila mana terlambat diberi suntikan takutnya terjadi apa apa, dan harga obat itu adalah 3 juta / 2 x suntik, dan ketika saya memberikan uang beliau memberikan sepeda gazelle serie 5 nya kepada saya dan berpesan untuk selalu merawatnya, saya sempat menolak tawaranya tapi beliau berkata tidak ada lagi barang berharga yang dipunyai semuanya telah habis untuk biaya pengobatan.
Empat hari kemudian lagi teman saya menelpon kali ini dia berkata bahwa istrinya telah meninggal dunia ( innalillahi wainnalillahirojiun )saya berguman dalam hati segala daya upaya telah ditempuh tapi tuhan berkehendak lain.dan saya pun kemudian mengabari rekan rekan paguyuban lain untuk sama sama ikut melayat,
Dan sampai sekarang sepeda ini tetap saya rawat dan sesekali beliau datang untuk sekedar melihat atau meminjam sepeda sepeda gazelle kesayangannya sekedar untuk berjalan – jalan putar putar kampong,
Maaf nama beliau saya tidak saya cantumkan
0 komentar:
Posting Komentar