![]() |
![]() |
Gambar 1
|
Gambar 2
|
Diskusi pertama adalah membahas pompa orisinil Fongers yang belum pernah saya jumpai di negeri ini. Pompa yang berusia sekitar 70 tahun ini ternyata memiliki desain cukup cantik. Sebagaimana terlihat pada Gambar 1, seluruh tubuh pompa yang berbahan kuningan ini dibungkus bahan cellulloid, semacam bahan plastik yang keras dan kuat, dengan logo merek FG (Fongers Groningen) diposisikan pada tutup pompa. Pada bagian tutup pompa tersebut, juga disediakan pipa karet untuk proses pemompaan. Pompa FG orisinil ini memiliki panjang sekitar 48 cm. Ukuran panjang tersebut jarang dimiliki oleh merek-merek pompa independen yang kebanyakan hanya berpanjang 30-40 cm. Sehingga para pemilik sepeda Fongers selama ini sulit mencari subtitusi pompa yang sesuai. Memiliki pompa seperti ini barangkali sebuah keajaiban dan tentu menjadi karunia koleksi yang luar biasa.
![]() |
![]() |
Gambar 3
|
Gambar 4
|
Diskusi kedua adalah mengenai ban
orisinil Fongers. Seperti terlihat pada Gambar 3 dan 4, karakter unik
ban ini terletak pada tapak ban yang berbentuk tali kelabang. Desain
yang cukup unik dan jarang ditemukan pada ban-ban orisinil merek sepeda
lain. Pada sisi-sisi ban tertulis merek Albert Fongers. Ban ini juga
tergolong super langka dan barangkali sudah sulit ditemukan dalam
kondisi utuh dan basah karena faktor usia ban yang mencapai 70-80 tahun
lebih. Ban tipe ini banyak dijumpai pada sepeda Fongers sebelum tahun
1930. Ban orisinil Fongers ini juga belum pernah dijumpai penulis di
negeri ini, sehingga menjadi sebuah kebanggaan bilamana mampu
mengkoleksinya.
![]() |
![]() |
Gambar 5
|
Gambar 6
|
Sebagai temuan ketiga sesuai penampakan
Gambar 5 dan 6, Fongers ternyata pernah memproduksi aksesori unik yakni
tas kulit yang dirancang untuk dipasang pada setang. Dilihat dari ukuran
dan bentuk, tas ini terlihat lebih berfungsi sebagai tas dokumen atau
beban yang ringan agar tidak mengganggu kendali setang sepeda. Tas ini
juga lebih diperuntukkan pada sepeda tipe dames sehingga badan
tas dapat jatuh ke bawah tanpa halangan dari rangka sepeda, yakni
sebagaimana akan terjadi bilamana dipasang pada sepeda tipe heren.
Aksesori Fongers Groningen yang juga mulai langka adalah
pedal orisinil karet putih. Berdasarkan artefak dari Belanda,
Kemudian dari artefak Indonesia, Perbedaan mendasarnya adalah terletak desain
ujung logam as pedal yang satu berbentuk trapesium dan yang kedua
berbentuk bulat. Kemudian pada pedal tipe pertama, terlihat tulisan made
in England pada logam pedal. Aksesori pedal meskipun hanya untuk kaki
pengendara, namun justru menjadi titik perhatian utama pada pandangan
sepeda dari sisi kiri-kanan. Untuk sepeda Fongers produksi tahun 1930-an
juga banyak dijumpai menggunakan pedal merek JRC.
Terakhir, kita akan mendiskusikan aksesori sepeda yang
sangat populer yakni bel sepeda. Sepeda Fongers produksi tahun-tahun
sebelum 1930 terlihat banyak mengadopsi bel tanpa merek . Meskipun tanpa merek, namun jangan salah sangka,
suara bel Fongers tipe ini sangatlah nyaring mendekati suara bel
Simplex yang juga terkenal keras. Kemudian pada tahun 1930s, mulai
banyak diadopsi bel merek Lucas dan merek Unigro (pabrikan Groningen).
Bel Unigro tidak banyak dijumpai di pasaran, namun dari hasil studi
perbandingan. Penulis membuktikan bahwa bel Unigro adalah bel sepeda
terbaik baik dari sisi kekerasan maupun kejernihan suara. Semacam
gabungan antara kekerasan suara bel Lucas dan kejernihan suara Gazelle.
Fongers sendiri terbukti juga pernah memproduksi bel orisinil dengan
logo merek Fongers terletak pada kubah bel pada tahun 1950s. Demikianlah
bahasan mengenai aksesori Fongers yang unik dan langka, meskipun perlu
banyak keberuntungan dan tentu saja nilai investasi lebih untuk
mendapatkannya, namun memiliki aksesori tersebut adalah menjadi impian
terbaik bagi para penggemar sepeda Fongers sejati. Good luck for your
hunting...
0 komentar:
Posting Komentar